Sekitar empat tahun yang lalu, persis pada bulan ini; bulan Oktober, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2013, salah satu hip-hop unit lahir dari riuhnya keramaian dan indahnya lantunan bacaan ayat-ayat Alquran yang menggaung di sepanjang lorong-lorong asrama pondok pesantren. Hip-hop unit itu bernama KICKSIDE. Diantara keheningan asrama, di salah satu kamar dari deretan kamar-kamar yang berjejer di asrama, terdengar suara-suara parau dari dua orang santri yang memaksakan suaranya untuk tetap terdengar merdu sembari mencari rima yang pas dan berusaha mengikuti ketukan kick dan snare dari beat-beat gratisan yang mereka dapat dari Youtube. Ketika sedang mempunyai waktu luang, selepas setoran atau ngaji, sepanjang malam mereka berdua akan bertemu untuk bertukar ide serta membahas lirik-lirik yang akan mereka tulis, meskipun lirik-lirik tersebut belum memiliki rima yang pas dan belum mampu membuatnya memiliki nilai-nilai metaforik.
Dua orang tersebut adalah saya dan salah satu kawan saya yang biasa dipanggil M a d s u r e. Sseorang yang religius dan salah satu santri teladan. Berbeda dengan saya yang memiliki perangai buruk serta reputasi yang sama buruknya pula ketika masih nyantren di sana. Untuk ke depannya, M a d s u r e akan memiliki peran penting dalam hip-hop unit yang terhitung labil itu. Dia akan menyibukkan diri untuk membuat beat-beat yang akan dieksekusi oleh kami berdua, lebih enaknya dia disebut Beatmaker, sedangkan saya hanya mengeksekusi beat-beat yang telah dia buat.
Singkat cerita, setelah hanya bertemu dan menirukan lirik-lirik dari beberapa hip-hop unit tua dari Jogja, NOK 37 salah satu contohnya, kami mengalami kegelisahan yang tak berujung. Semua bermula ketika kami berdua memutuskan untuk membuat lirik sendiri dan memaksakannya segera masuk ke dapur rekaman meskipun kami hanya memakai free beat yang kami dapat dari Youtube. Beberapa Minggu kemudian, kami mulai berencana untuk memasukkan lagu-lagu mentahan ke dapur rekaman. Tanpa pikir panjang, kami segera mencari studio rekaman dan untungnya ada salah satu kawan yang memiliki studio rekaman khusus untuk mereka yang memiliki hip-hop unit. Studio rekaman itu bernama EVERGREEN Studio, salah satu studio rekaman yang berada di daerah Bantul kota.
Sehari setelah menghubungi empunya studio itu, kami berdua lantas menyegerakan untuk ke sana. Tapi karena kami adalah santri dan kami memiliki batasan-batasan tersendiri, berbeda dengan anak-anak sekolah biasanya, kami tak memiliki transportasi untuk ke sana. Maka kami putuskan untuk meminjam motor salah satu kawan kami yang membawa motor tapi naasnya, ketika hendak berangkat, hujan turun dengan seyogyanya karena saat itu sudah memasuki musim penghujan. Kami sempat mengurungkan niat, namun karena kami sudah berjanji booking studio untuk hari itu maka kami paksakan untuk tetap ke sana.
Sesampainya di studio rekaman, kami langsung bertemu dengan kawan kami yang empunya studio itu. Beberapa saat kami ngobrol mengenai bagaimana ketentuan dan cara saat akan direkam, karena saat itu kami rekaman untuk pertama kalinya. Meskipun sebelumnya kami pernah mencoba rekaman sendiri dengan aplikasi Adobe Audition yang menggunakan mic a l a kadarnya yang terbuat dari bagian dari headphone warnet rusak yang kami dapat di gudang lab komputer di pondok, dan tentu kasusnya berbeda dengan rekaman di studio rekaman yang sesungguhnya.
Setelah selesai mengobrol dan menentukan tema serta beat-beat mana yang akan dipakai, kami siap untuk masuk ke bilik rekaman. Ada sekitar tiga lagu mentah yang akan kami ubah menjadi audio yang enak didengar diantaranya: Suka Duka Kawan, Back in Da Track, dan Peluang. Namun, ke depannya, karena pertimbangan yang berat, lagu-lagu tersebut kami hapus karena masih memakai freebeat dari YouTube. Bukan karena apa, tapi kami berusaha menjaga orisinilitas dari beat dan lirik-lirik yang kami buat meskipun tidak sampai taraf yang memang dibilang jago dalam kedua hal itu. Beberapa hari setelah selesai rekaman lagu-lagu tersebut menyebar ke telinga anak-anak tongkrongan. Hingga suatu ketika ada kawan yang menawarkan kami untuk mengisi salah satu acara di daerah jalan Magelang, tepatnya di Balai Desa dekat MAN 3 Yogyakarta. Kami merasa begitu kaget serta terkejut karena sebenarnya kami membuat lagu-lagu tersebut hanya untuk koleksi pribadi dan dinikmati secara pribadi saja bukan untuk ditampilkan ke khalayak umum namun tanpa pikir panjang kami mengiyakan tawaran tersebut.
Itulah pertama kali kami mengeksistensikan lagu-lagu kami bukan secara verbal tapi juga secara visual. Dengan masih grogi ketika naik panggung, kami mengatasi demam panggung tersebut dengan berjalan ke sana kemari mengitari panggung. Bahkan saya sempat muntah sebelum naik ke panggung. Entah karena apa, mungkin karena nervous dan kekhawatiran yang berlebihan.
Setelah selesai acara, kami dipanggil oleh panitia acara. Panitia tersebut melayangkan satu amplop putih kepada saya. Setelah saya buka ternyata isinya uang senilai Rp100.000,00. Pertama kali kami perform dan kami diberikan uang, hal itu membuat kami merasa begitu bangga. Setelah perform pertama kami itu, kami sering diundang untuk mengisi acara atau gigs di sekitar kota Jogja maupun di luar kota Jogja. Pernah sekali kami diundang untuk mengisi acara pembukaan salah satu kafe di daerah Nologaten. Pernah juga kami diundang untuk mengisi acara di Bantul Expo 2015 dan masih banyak lagi serta kami juga beberapa kali mengisi acara-acara di luar kota seperti di Semarang, Pekalongan, Purbalingga dan Purwodadi.
Hingga sekarang KICKSIDE sudah membuat beberapa lagu-lagu. Namun, sayangnya banyak lagu yang memang tidak dipublikasikan atau tidak disertakan link untuk men-download. Dari beberapa lagu yang masih bisa kawan-kawan download, ada dua lagu yang sampai sekarang masih disukai oleh beberapa kawan. Dua lagu tersebut berjudul Manipulasi Arah Kiri dan Causa Prima.
Lagu Manipulasi Arah Kiri menjelaskan secara eksplisit dan blak-blakan mengenai peristiwa 65, lagu tersebut diinsiniasi oleh salah satu kawan dari Tangerang, Bone namanya. Dan lagu yang kedua, yaitu Causa prima menceritakan tentang sebab primer atau sebab utama dari alam semesta.
.
Saat ini, KICKSIDE tidak seproduktif dulu. Mungkin karena saya pribadi dan kawan saya tidak memiliki waktu banyak untuk mengobrol dan lain sebagainya. Namun, kami mempunyai proyek ke depannya untuk membuat Album LP.
Sekedar intermezzo saja cerita di atas, ada hal yang saya pribadi perlu ucapkan untuk sebuah perjalanan yang memang masih seumur jagung. Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada KICKSIDE dan semua proses di dalamnya yang mengajarkan banyak hal kepada saya. Mungkin terlambat untuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada KICKSIDE. Tapi saya dan kawan-kawan yang sudah membantu serta mendukung KICKSIDE sampai sekarang, mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN KICKSIDE !! LONG LEFT KAMERAD!!
0 komentar:
Posting Komentar